sumber: rumahkonsumen.blogspot.co.id |
-memoar gili labak
Bulan jatuh di tengah laut
Tiba-tiba memercikkan cahaya di sudut malam
Menjadi seribu bintang
Menjadi seribu matahari
Pada cerita-cerita yang bergumam tentang duka
Di hamparan pasir-pasir batu yang berkilau putih
Bulan jatuh adalah mereka
Suara-suara mulai terdengar
Anak-anak mulai bergumam
Perahu-perahu mulai ditinggalkan
Pasir kesepian dari jejak-jejak,
suara-suara, ikan-ikan,
dan perahu-perahu
Bulan mulai merayap di tengah laut
Anak-anak mulai membaca abjad
Nama-nama sudah tertulis
Cerita sudah seringkali didongengkan
Tiba-tiba, bulan jatuh menjadi cerita
Mereka pergi meninggalkannya
Meninggalkan air mata
Menulis sejarah pada bulan yang jatuh
Menulis cerita pada anak-anak pesisir
Bulan jatuh di tengah laut
Anak-anak mulai merayap saat mereka pergi
Mencari tanah
Mencari air
mencari api
Mencari rumah-rumah yang dibangun
Mencari mereka meskipun bukan mereka yang dikenal
Mencari bulan jatuh di tengah laut
Mencari cahaya-cahaya di belantara
Mencari jalan-jalan yang bercahaya
Seperti purnama di tengah laut
Bulan jatuh pada anak-anak pesisir
Suara-suara mulai bergumam
Nama-nama mulai dikenal
Anak-anak mulai meninggalkan tanah kelahiran
Pesisir sudah menjadi cerita
Pulau-pulau menjadi wisata
Gili adalah dongeng antara anak-anak, bulan jatuh,
mereka yang pergi, tentang pendidikan,
orang tua yang ditinggalkan anaknya,
air garam, pohon-pohon, sapi-sapi yang mati,
para nelayan, perahu-perahu, pasir putih,
karang, air laut, pesisir, panorama, dan wisata.
Bulan jatuh saat hujan belum reda
Aku ataukah bulan jatuh
Sumenep, 23 November 2014
Hujan Di Tengah Malam
Hujan di tengah malam
Seperti namamu yang kusebut
Dalam ruang dan waktu
Hujan di tengah malam
Seperti dingin melanda kerinduan
Rindu yang berada di antara jarak dan waktu
Hujan di tengah malam
Tubuhku menggigil kerinduan
Seperti rembulan mencakar malam
Cintaku bertandang kerinduan
Hujan di tengah malam
Seperti suara merayap-rayap
Menendangkan malam dengan kerinduan
Hujan di tengah malam
Adalah tubuhmu yang aku rindu
Seperti rembulan di tengah kota
Hujan di tengah malam
Adalah percakapanku padamu
Rinduku yang bertandang
Sumenep, 14 November 2012
Puisi Sunyi
Kata-kata sudah tak ada
Suara-suara sudah tak terdengar lagi
Aku sudah tak bisa berpuisi tentangmu
Sumenep, 03 Januari 2015
Sumarwi KG, seorang penyair muda kelahiran Lapa Taman Dungkek Sumenep. Buku kumpulan puisi pertamanya adalah "Dongeng Orang Pesisir". Tiga puisi di atas diambil dari buku tersebut. Meskipun tidak begitu aktif, ia sudah lama menjadi bagian dari PEARA.
ConversionConversion EmoticonEmoticon